Puisisingkat kemerdekaan juga bisa dibacakan secara langsung dalam acara peringatan HUT Republik Indonesia ke-77. Baca Juga: Teks MC Susunan Acara Upacara Bendera 17 Agustus 2022 HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Sekolah Sesuai Permendikbud. Kumpulan puisi kemerdekaan di bawah ini terangkai dari kata-kata yang menyentuh hati dan indah. Demikianlahbeberapa contoh puisi 3 bait tentang Ibu dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin melihat beberapa contoh puisi atau ingin membaca referensi seputar puisi, pembaca bisa membuka artikel contoh puisi singkat, jenis-jenis puisi, jenis-jenis puisi lama, jenis-jenis puisi baru, jenis-jenis puisi kontemporer, macam-mcam puisi baru Dan Mensyukuri. segala perjuangan. Yang telah kalian lakukan. Untuk kaum Hawa. Dan negeri ini. Terima kasih, para pahlawan wanita kami. Demikianlah beberapa contoh puisi 3 bait tentang pahlawan dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin melihat beberapa contoh puisi lainnya, pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu contoh puisi BuatlahPuisi 3 Bait Tema Bebas Tidak Mencari Dari Google Brainly Co Id . Kumpulan contoh puisi tentang lingkungan sekolah 3 4 bait singkat dan panjang. Apa yang paling termurah. Simak contoh puisi tentang kesehatan berikut. Contoh Puisi Tentang Keindahan Alam 3 Bait - Temukan Contoh Tolong buatlah sebuah puisi yg trdiri bacaan di atas Puisiayah singkat 3 bait indah dan sangat menarik, bagaimana cerita puisi tentang ayah dalam bait puisi berbait 3 yang dipublikasikan berkas puisi kali ini. Source: www.tulisanbermakna.my.id. Karena ayahku adalah pahlawanku, pahlawan cinta dalam keluarga. Puisi tentang ibu ada banyak cara untuk membuat puisi tentang apapun mulai dari tentang Contohpuisi tentang keindahan alam 4 bait adalah ungkapan hati tentang rasa syukur kita atas keindahan alam yang ada di alam semesta ini. Di sana mereka bertemu guru. Baru 27+ Puisi Pendek Tentang Sekolah Untuk lebih jelasnya kata kata puisi tentang dokter 4 bait disimak saja dibawah ini kumpulan puisi untuk dokter. Puisi singkat 4 SemogaPuisi tentang ayah singkat 4 bait menyentuh di hati dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis kumpulan puisi doa untuk ayah yang sudah meninggal. Rekomendasi Puisi Untuk Anda: Puisi Berikutnya. Puisi Sebelumnya. Buka Komentar. Tutup Komentar. Popular. Puisipahlawan singkat atau puisi pahlawan pendek, bagaimana kata kata pahlawan, dalam bait puisi perjuangan atau puisi bertema pahlawan yang dipublikasikan berkas puisi.. Untuk lebih jelasnya bagaimana cerita puisi pahlawan dalam bait bait puisi pendek tentang pahlawan, disimak saja berikut ini puisi pahlawan singkat 3 bait . PuisiKemerdekaan 2 bait dan 3 bait sengaja kami buat untuk turut menyemarakkan HUT RI ke 77 pada 17 Agustus 2022 nanti. Sebagai catatan, Puisi Kemerdekaan 2 bait dan 3 bait ini tidak terlalu panjang atau singkat. Baca Juga: Teks Puisi Kemerdekaan 2 Bait, 3 Bait, dan 4 Bait Menyentuh Hati, Sambut 17 Agustus dengan Sastra Puisiyang singkat, pendek dan penuh semangat cocok untuk menyambut Hari Pramuka ke-61 tahun 2022. Contoh puisi tentang Hari Pramuka yang singkat juga cocok dibacakan dalam kegiatan lomba Hari Pramuka ke-61 tanggal 14 Agustus 2022. Baca Juga: Kumpulan Puisi Menyambut Hari Pramuka 14 Agustus 2022, Menyentuh Hati dan Penuh Makna Eu50w6. Bacakan puisi ayah ini kepada ayah tercinta untuk menunjukkan kasih sayangmu padanya! Ada berbagai cara untuk menyampaikan rasa kasih sayang kepada seorang ayah. Tak hanya di hari ayah, namun setiap momen, bahkan di setiap hari pun. Salah satu bentuk cinta tersebut adalah dengan membuat atau membacakan puisi untuk ayah. Puisi ini adalah bentuk ungkapan rasa cinta dan terima kasih dari hati terdalam. Meski sederhana, namun pastinya akan memberi makna yang sangat menyentuh. Langsung saja, simak kumpulan puisi ini dan segera berikan kepada bapak tercinta! Simak beberapa puisi tentang ayah yang penuh makna ini untuk menginspirasi kamu menyampaikan kasih sayang. Cari tahu pilihannya berikut ini 1. Pahlawan Kesuksesanku – Ardiyani Muninggar Fajar telah menyapa pagiku Kau jadikan hari mu, hari untuk pengorbanan Pengorbanan mencari rezeki, pengorbanan untuk mencari awal yang baru Kau ajarkan aku arti perjuangan, kau ajarkan aku arti kesuksesan Ayah mungkin tanpa mu aku tidak bisa seperti ini.. Mungkin tanpa mu aku tidak bisa berdiri di tengah-tengah impianku… Impian untuk meraih keberhasilan Impian untuk mencapai kemenangan…. 2. Mata Hitam – WS Rendra Dua mata hitam adalah mata hati yang biru Dua mata hitam sangat kental bahasa rindu Rindu bukanlah milik perempuan melulu Dan keduanya sama tahu, dan keduanya tanpa malu Dua mata hitam terbenam di daging yang wangi Kecantikan tanpa sutra, tanpa pelangi Dua mata hitam adalah rumah yang temaram Secangkir kopi sore hari dan kenangan yang terpendam 3. Setiap Ayah – Alex R. Nainggolan Di tubuh setiap ayah Akan ada jalan pulang Rumah yang bagai selimut Dari kepala yang kusut Telah ku gali-gali Tangis yang kecut Dan terduduk di sudut Segala sesal yang sampai sekarang Hanya tertunduk Maka aku ingat ayah Setiap percakapan Yang abai kutafsirkan Lalu ayah mengerubung Si setiap hari Bahkan bertahun setelah dirinya pergi Di setiap mata ayah Selalu ada kegembiraan Meski hanya sebentar Bertemu Atau percakapan yang biasa saja Dengan anaknya 4. Di Kuburan Ayah – Slamet Sukirnanto Berteduh pohon kamboja berkembang Tinggalmu yang kekal Tak kenal lagi senyummu Memikat hatiku Ketika kau masih kanak Bukan segunduk tanah Kupuja, kerna diharamkan agama Adalah hidupmu Mengenang di kalbu 5. Puisi Ayah – Syamsu Indra Usman 6. Puisi untuk Ayah yang Sudah Tiada “Rindu di Antara Hujan” 7. Saat-Saat Bersama Ayah Waktu berjalan begitu cepat Menikam waktu dan kenangan yang kugenggam bersama ayah Bermain dengan puisi biru saat aku beku Hilang kosong di tangan, raib… Seandainya waktu sedikit tahu Tahu bahwa hatiku teramat menyayangi Ayah Aku tidak akan kehilangan seperti ini Seperti puisi kehilangan baris Kenangan begitu banyak berputar di otakku Saat bermain hujan saat memancing Kenangan itu masih menyatu dengan kenyataan Kenyataan yang tiada henti mempermainkanku 8. Puisi Ayah Terhebat – Dinda Nursifa Beruntungnya aku memiliki ayah sepertimu Semua yang engkau lakukan memberikan contoh yang baik Selalu sabar dan penyayang pada keluarganya Berdiri paling depan untuk kebenaran Engkau adalah ayah terhebat Rasanya tak pernah kau tunjukan wajah sedih Senyum dan tawamu selalu terlihat dari bibirmu Engkau selalu menebar kebaikan pada semua orang Semangatmu pun tak pernah padam Aku sayang sekali, wajah ayahku 9. Akulah Si Telaga – Sapardi Djoko Damono Akulah sitelaga belayarkan di atasnya; Berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma; Berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya; Sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja Perahumu biar aku yang menjaganya 10. Untukmu Ayahku – Dina Sekar Ayu *** Kumpulan puisi ayah penuh makna dan menyentuh bisa jadi pesan penuh makna yang tersimpan secara tersirat dan tersurat. Temukan informasi menarik seputar gaya hidup hanya di sekarang. Ikuti Google News Rumah123 sekarang di sini! Klik untuk pilih rumah idaman, karena kami AdaBuatKamu! Pilih rumah impianmu seperti Singhamerta City di sini! Puisi Ayah – Selamat datang kembali di website Senipedia. Pada kesempatan kali ini, saya telah merangkum kumpulan Puisi Tentang Ayah tercinta, sedih, Rindu, tentang pengorbanan, kasih sayang, dan tema lainnya. Mari simak artikel ini sampai selesai. Ayah merupakan sosok kepala keluarga, dia menjadi tonggak utama dalam berbagai elemen, mulai dari pendidikan akhlak, perilaku, ekonomi, pengatur dan pengendali dalam keluarga. Sosoknya memiliki peran yang sangat penting dan inti. Sebagai seorang anak, kita tentu menyayangi sosok sang ayah. itulah mengapa, banyak sekali Puisi Untuk Ayah yang diciptakan oleh penyair, pujangga dan sastra di seluruh dunia. Tujuannya tidak lain yakni sebagai cara pengungkapan rasa cinta terhadap mereka. Jasa seorang ayah memang akan sulit sekali untuk dibalas, meskipun seseorang tersebut telah merangkai ribuan Puisi Ayah yang menyentuh, sedih, maupun penuh pengharapan, karena jasa mereka abadi hingga hari kiamat. Bagaimana tidak, dia mengorbankan tenaga, harta, hingga nyawanya untuk bisa melihat anak-anaknya tetap hidup, berbahagia, dan bisa mencapai masa depan yang diinginkan. Karena tidak akan ada orang tua, yang menginginkan anaknya sengsara. Itulah mengapa, di dalam agama maupun secara sosial kita diwajibkan untuk menghormati sosok ayah, kapanpun dan di manapun kita berada. Apalagi ketika mereka sudah tua, lemah, dan keriput, sudah saatnya bagi kita untuk memberikan perhatian yang lebih. Nah, untuk mengungkapkan rasa cinta, sayang, dan terima kasih kita kepada sosok Ayah, maka beberapa Puisi Ayah oleh Senipedia dibawah ini bisa kamu ungkapkan kepadanya, sebagai bukti tanda cinta doa dan dan harapan. Puisi Ayah Ku Pahlawanku Ayah merupakan sosok pahlawan dalam keluarga, yang setiap hari banting tulang, bekerja keras, kelelahan dan penat demi mencari sesuap nasi, agar anak dan istrinya bisa terus hidup. Berikut, beberapa Puisi Ayah pahlawanku Tak Kenal Lelah Ketika pagi mulai menjelang, Kau bersiap-siap untuk berjuang, Mencari nafkah yang halal, Bekerja dengan penuh rintangan… Tak pernah kudengar keluhan, Yang terlontar dari mulutmu, Semua kau lakukan dengan ikhlas, Dengan kesabaran tanpa batas… Bukan sehari atau sebulan, Namun di seluruh sisa usiamu, Kau berkorban tenaga bahkan nyawa, Demi kebahagiaan kami di rumah… Engkaulah ayahku, Sosok pahlawan sejati ku, Menepis rintang sekeras batu, Terjang aral yang membenalu… Meski keringat basahi dahi, Penat badan sampai ke nadi, Tetaplah jadi pahlawan kami, Untuk hari ini sampai nanti… Perjuangan Dan Do’a Wahai ayahku, Betapa besarnya perjuanganmu, Tak kenal lelah dan lesu, Tak berhenti meski goresan di kalbu… Semua kau lakukan demi kamu, Semua perjuangan tiada ragu, Do’aku tetap mengalir untukmu, Agar selamat sentosa selalu… Ketika engkau sampai ke rumah, Senyum ikhlasmu tetap tertumpah, Padahal badanmu begitu lelah, Namun tetap kau sapa dengan ramah… Antara perjuangan dan do’a, Antara harapan dan sepercik asa, Engkaulah ayah kami tercinta, Yang kami cintai sepanjang masa… Pahlawan Sejati Terkadang, Aku merasa iri dengan peranmu, Kegigihan dan semangatmu, Cinta yang tumbuh di nadimu… Kau begitu kuat dan tegas, Namun kasihmu amatlah ikhlas, Tiada dendam yang membekas, Tiada hati yang akan panas… Engkaulah sosok pahlawan sejati, Pahlawan yang hanya ingin memberi, Hanya mengharap kebahagiaan kami, Berharap tiada sedih di hati… Terima kasih pahlawanku, Do’a dan harapan tercurah padamu, Semoga senantiasa sehat selalu, Dalam siang dan malam berlalu… Puisi Ayah Tercinta Sejatinya, apa yang telah diberikan oleh seorang ayah kepada anak-anaknya, tidaklah dia mengharapkan balasan apapun, semua itu dilakukan demi kebahagiaan dan rasa senang untuk anaknya. Untuk itu, wajib hukumnya bagi kita untuk senantiasa menghormati, menghargai dan menyayangi sosok beliau, selagi masih hidup. Salah satu cara mengekspresikan nya ialah melalui Puisi Tentang Ayah Tercinta di bawah ini Peluhmu Basahi Badan Setiap pagi tiba, Kau terjaga di pagi buta, Kala mentari menyongsong asa, Engkau berangkat menuju kota… Kucium punggung tanganmu, Kau cium pipi kiri-kananku, Kau kecup kening ibu, Kemudian berangkat keluar pintu… Semakin jauh kau melangkah, Semakin hari ini berserah, Semoga Tuhan restui langkah, Hingga kau meraih rezeki yang berkah… Mentari menyongsong ke balik hutan, Kulihat langkahmu dari kejauhan, Engkau pulang berpeluh di badan, Rasa lelah yang engkau tahan… Ditengah penatnya tubuhmu, Senyum bibirmu sembari tatap aku, Kau dekap, kau cumbu, Aku tersentuh oleh lakuanmu… Terima kasih ayahku, Atas semua pengorbanan darimu, Takkan pernah kulupakan itu, Hingga akhir hayat hidupku… Sepanjang Hidup Aku sadar keadaan ini, Kutatap kedua bola matamu, Kulihat sepercik harap dariku, Di hari-hari tuamu ini… Usiamu kian menua, Menuju masa senja, Sedang aku dengan semua asa, Belum menjadi apa-apa… Antara sedih dan bahagia, Sedih belum buatmu bangga, Bahagia karena kau masih ada, Semua bercampur dalam jiwa… Namun ada yang pasti, Bahwa seluruh cinta di hati, Hingga akhir hayatku nanti, Kau takkan pernah terganti… Lelapmu Malam ini, Kulihat kau di pembaringan, Seakan menahan sejuta beban, Yang tertumpang di pundakmu… Dari hela nafasmu, Kudengar rintih nan pilu, Menggambarkan semua perjuanganmu, Sepanjang usiamu… Tidurlah, ayahku, Lelaplah dalam mimpimu, Do’a dan harapan dariku, Akan senantiasa mengalir padamu… Jangan khawatir, Tak usah risau dan getir, Meski awan putih diselimuti petir, Cinta padamu takkan berakhir… Tidurlah dengan nyenyak, Besok pagi harapan kan datang, Menyapa secercah asamu, Tuk bahagiakan anak-anakmu… Puisi Ayah Tersayang Bagaimanapun keadaan Ayah kita sekarang, ataupun kehidupan yang diberikannya, tetaplah bersyukur dan berbakti kepadanya. Jangan mengeluhkan keadaan dan jangan pula memperkeruh suasana, sayangi dan lindungi dia. Meski ia sedang sakit-sakitan, dan tidak bisa lagi menghidupi keluarga, maka senantiasalah untuk menyayangi dia. Nah, untuk mengungkapkan rasa sayang tersebut, beberapa Puisi Aku Sayang Ayah di bawah ini akan sangat cocok untuk kamu ungkapkan Izinkan Ayahku, Izinkan aku berbaring di bahumu, Menceritakan banyak hal, Meski aku tak kecil lagi… Ayahku, Izinkan aku mencium tanganmu, Tangan yang selama ini bersimbah pilu, Tangan yang senantiasa tenangkan kalbu… Ayahku, Izinkan aku memijit kakimu, Kaki yang setiap pagi melangkah, Mengais rezeki yang berkah… Ayahku, Izinkan ku elus rambut putihmu, Rambut yang setiap hari diterpa panas, Disiram oleh dinginnya hujan… Ayah, Semua ini kulakukan, Sebagai ekspresi kecintaanku, Dan belum kesiapanku untuk merindu… Nasihatmu Setiap kau mulai obrolan, Aku mulai rapikan tangan, Bersiap-siap mendengar arahan, Nasihat untuk masa depan… Kunikmati setiap detiknya, Kuresapi semua kata-kata, Begitu indah dan penuh makna, Untuk bekalku di dunia… Nasihatmu adalah obat, Inspirasi darimu amat kuat, Bagaimana agar aku tak tersesat, Berharap selamat hingga akhirat… Terima kasih, ayah, Atas setiap nasihat darimu, Atas segala bimbingan untukku, Pasti akan ku ingat selalu… Tak Lagi Sama Ayah, Meski suaramu tak selantang dulu, Meski otot-otot tubuhmu telah kaku, Namun nasihatmu tetaplah menjamu… Ayah, Meski keadaanmu telah melemah, Meski kakimu berjalan memapah, Namun kasih darimu tak pernah sudah.. Aku sadar dan terima, Keadaan memang tak lagi sama, Tak lagi bisa kau bercengkrama, Tentang indahnya surya di senja… Tak lagi bisa kita bercerita, Tentang menguningnya padi sawah, Tentang layang-layang tinggi di udara, Seperti dahulu kala… Namun inilah hidup, Yang terang pastilah meredup, Namun ada satu yang abadi, Yakni cinta dan kasihmu… Kehilangan sosok Ayah adalah suatu peristiwa yang amat sangat menyedihkan bagi siapapun, bahkan berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Namun bagaimanapun, kita juga harus menyadari bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Yang terpenting, ketika beliau telah tiada, jangan pernah putus untuk selalu mendoakannya. Nah, untuk mengungkapkan rasa rindu tersebut, berikut telah saya sajikan beberapa Puisi Tentang Rindu Ayah yang sedih dan menyentuh Sajak Kerinduan Ayah, Pagi ini aku terbangun dari lelap, Sejenak bermenung penuh harap, Tak banyak kaca yang terucap, Hanya curahan rindu yang menguap. Jujur, aku benci terus begini, Terus mengingat bahwa kau telah pergi, Benci membayangkan serangkai memori, Seakan semua tak perduli. Ayah, kerinduan tak pernah urung, Dikala hari semakin murung, Meski kenyataan kian memasung, Namun cinta takkan terbendung. Ayah, sajak ini kukirimkan padamu, Pada malam yang berbau rindu, Sejak kini hingga malam berlalu, Rinduku takkan hilang untukmu. Aku Merindukanmu Dulu, aku hanya manusia lemah, Sebelum kenal siapa itu ayah, Tentang segala jerih payah, Semua gelisah dan gundah. Dulu, aku amatlah penakut, Dengan langkah gontai tak tertuntut, Sebelum nasihatmu menghasut, Sebelum pituahmu terpaut. Sekarang, aku kuat dan besar, Aku tak lagi gentar, Menghadapi dunia yang kasar, Sebagai sosok manusia tegar. Hari ini, kamu kemana ? Ayah, kamu dimana ? Aku si-tegar dan si-kuatmu bertanya, Jawablah, jangan diam saja. Ayah, aku merindukanmu. Aku Rindu Ayah Tiba-tiba, aku tersentak, Malam buta dengan hawa mendesak, Dingin menembus ke tulang, Terjaga dengan asa yang malang. Kulihat jam dinding pukul dua dini hari, Bergegas menyampaikan hajat diri, Kepada Sang Pencipta petang dan pagi, Untuk seseorang yang telah pergi. Kukirimkan sepucuk harap, Segenap hasrat lewat cakap, Kata demi kata mengalir terucap, Diiringi air mata di malam senyap. Tangan menganga, mulut terbata, Sepintas teringat sosok tercinta, Dihadapan sang Pencipta, Pengabul segala do’a-do’a. Ya Allah, Jagalah Ayahku, Muliakan kedudukannya disisi-Mu, Jauhkan dia dari Siksa-Mu, Lapangan segala yang membelenggu. Puisi Ayah Sedih Kehilangan seseorang yang dicintai, pastilah menimbulkan rasa yang sangat sedih dan berat untuk diterima. Namun bagaimanapun, harus tetap diikhlaskan dengan diiringi hari yang sabar, dan berserah diri kepada Tuhan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengekpresikan rasa sedih tersebut, salah satunya ialah melalui lantunan puisi sedih tentang Ayah di bawah ini, terlebih bagi teman-teman semua yang sudah tidak memiliki seorang ayah Semenjak Kepergianmu Ayah, Semenjak kepergianmu, Hari-hari berlalu membisu, Tiada lagi canda dan tawamu… Semenjak kepergianmu, Gurau yang biasa menghiasi hariku, Kini sirna ditelan waktu, Semuanya telah usai membawa pilu… Semenjak kepergianmu, Begitu dalam renungan ibu, Meratap nasib hadirkan sendu, Entah kapan duka itu berlalu… Ayahku tercinta, Tenanglah engkau di dalam sana, Semoga kita bertemu jua, Ketika masanya telah tiba… Terbaring Membisu Sore itu, Warna langit amat kelabu, Rintik hujan basahi daun layu, Langit menghitam hilangkan biru… Sore itu, Suasana haru sangat pekat, Hadirkan pilu pudarkan semangat, Kucilkan hati yang penuh hasrat… Di sore itu, Kulihat tubuhmu diam membisu, Kulitmu dingin bagai membeku, Kau terbaring disamping banyak tamu… Selamat jalan ayahku tersayang, Semua nasihatmu kan ku kenang, Meski kenangan kan membayang, Semua pituahmu takkan lekang… Sampai jumpa lagi, ayah, Kepada Tuhan aku berpasrah, Namun aku takkan menyerah, Mewujudkan apa yang sempat kita rangkai dengan indah… Kenangan Abadi Tanah ini, Kugenggam erat sekali, Mulut bungkam naluri memaki, Namun tetap teguhkan hati… Pusaramu seakan berbisik pelan, Ungkap semburkan sejuta kesan, Kusapu debu di batu nisan, Ku hirup bau-bau ketenangan… Ayah, aku disampingmu saat ini, Aku membisu, menahan diri, Mencoba untuk kuatkan hati, Melawan hasrat redamkan emosi… Kesedihan yang ada begitu dalam, Namun kesadaran buatku bungkam, Wajah memerah menjadi padam, Meski haru kian membekam… Tenanglah engkau di alam sana, Tunggulah aku untuk kau jumpa, Tuhan sudah punya cerita, Semoga nanti bertemu jua… Puisi Do’a Untuk Ayah Salah satu do’a paling mustajab dan sangat besar kemungkinan terkabulnya ialah do’a anak yang Sholeh, untuk mendo’akan kedua orangtuanya, terlebih lagi yang sudah wafat. Untuk itu jangan pernah berhenti untuk mendo’akan mereka. Ketika ia masih hidup, maka kita sebagai anak sangat dianjurkan untuk senantiasa membantu mereka. Meski tidak secara tenaga / fisik, bisa pula dengan melalui do’a, agar mereka selalu diberi kesehatan dan keselamatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Berikut, puisi doa untuk ayah Di Sepertiga Malam Gelap pengap di sepertiga malam, Ku terbangun dari pembaringan, Hentikan sejenak mimpi yang panjang, Untuk menghadap sang Tuhan… Kubasuh muka dan telinga, Kusiram kaki Kuusap kepala, Bergerak dan bentangkan sajadah, Adukan segala sesak dan asa… Di sepertiga malam itu, Kutadahkan kedua tangan ini, Air mata mengalir di pipi, Hingga suara menjadi rintih… Kukirimkam sepucuk do’a, Untukmu wahai ayah tercinta, Berharap kau berada di Surga, Disamping Allah yang maha Pencipta… Kulakukan itu berulang kali, Berharap kau bisa dengar semua ini, Kasih dan sayangku abadi, Hingga tiada ia bertepi… Ketika Kecil Ketika aku kecil dulu, Aku bermain sepanjang waktu, Belum ada asa yang hendak dituju, Impian belum tertanam dalam diriku… Aku pulang ke rumah, Ketika tubuhku sudah lelah, Keringat buat tubuhku basah, Masa-masa itu sangatlah indah… Aku tertidur pulas selepas bermain, Kurasakan tangan kasarmu membelai, Sentuh rambut dan kepalaku, Sembari diiringi do’a untukku… Ayah, kini aku sudah dewasa, Sontak menyadari semuanya, Ternyata kasih dan sayangmu luar biasa, Untuk anak-anak yang kau cinta… Ayah, Terima kasih untuk semua, Saatnya bagiku telah tiba, Untuk membalas segala jasa… Kau Ajari Aku Setiap hari, Kau ajari aku banyak hal, Tentang yang pantas ku kejar, Tentang yang harus ku tinggal… Setiap hari, Ayah memberiku nasihat, Agar kelak tak putus semangat, Kala diri ditempa beban yang berat… Setiap hari, Dia bercerita tentang cinta, Tentang semua yang ia punya, Tentang kasih yang tak pudar… Ayah, Semua itu akan kukenang, Semuanya pasti akan membayang, Semua pengorbanan dan kasih sayang… Puisi Ayah dan Ibu Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti memiliki ayah dan ibu, mereka jugalah yang menjaga, merawat dan membesarkan kita hingga dewasa. Tak terkira seberapa besar jasa dan pengorbanan yang telah mereka berikan. Itulah mengapa, sebagai anak wajib hukumnya untuk senantiasa menghormati, menghargai dan melindungi mereka dari apapun. Berikut, beberapa Puisi Tentang Ayah dan Ibu untuk pembaca semua Untuk Semua Ini Tak pernah terucap lelah, Tak pernah terniat menyerah, Semua terjalin tidaklah indah, Namun tak pernah kalian berkata sudah… Pengorbanan dan do’a, Kasih sayang dan cinta, Dianya abadi sepanjang masa, Bahkan tak sanggup tercerita… Untuk kalian berdua, Semua jasa tak terkira, Tak pernah kalian berputus asa, Untuk membuat aku bahagia… Terima kasih ibu dan ayah, Untuk semua yang aku terima, Akan ku balas dengan cinta, Dari hari sepanjang usia… Tetaplah sehat sentosa, Semoga dijauhkan dari derita, Sudah saatnya kalian berbahagia, Di masa-masa usia tua… Aku Beruntung Aku beruntung, Memiliki orangtua seperti kalian, Dua sosok manusia terbaik, Sepanjang hidup yang aku jalani… Aku beruntung, Memiliki pahlawan besar, Mempunyai superhero kuat, Dalam menaungi lika-liku kehidupan… Kalianlah guruku, Pedoman dalam hidupku, Pengarah pengembaraanku, Penasihat semua salahku… Kalianlah penerang sejati, Dikala gelap menimpa diri, Kalianlah cahaya itu, Cahaya kebahagiaan yang abadi… Banyak yang tak seberuntung aku, Tidak sedikit yang merasakannya, Sehingga timbul niat dihatiku, Didasari asa dan cinta… Betapa Bahagianya Betapa bahagianya diriku, Hidup diantara dua guru, Yang senantiasa menepis pilu, Dengan sigap menampar ragu… Betapa bahagianya, Tumbuh bersama dalam pelukan cinta, Besar bersama wujudkan asa, Untuk bahagia di masa tua… Aku bersyukur dan bahagia, Tanpa ada sesal di dada, Akan kubuat kalian bangga, Dengan apa yang aku punya… Terima kasih ayah dan ibu, Telah wujudkan bahagiaku, Telah kabulkan impianku, Telah terangi semua gelapku… Puisi Ayah Singkat Bertahun Lamanya Malam berlahan tiba, Kuusap telapak tangan ke dada, Ketenangan yang ku rasa, Kala mengingat engkau di sana… Ayah, Bertahun lamanya berpisah, Rindu telah menggunakan sudah, Entah kapan akan berjumpa… Yah, Rasakanlah rindu ini, Yang terpatri di hati, Sejak dulu hingga nanti… Pengobat Rindu Potret kusam di dinding rumah, Buat rindu kian menjarah, Senyummu kembang merekah, Terpampang indah di wajah… Hanya foto-foto ini, Penawar rindu di hati, Ku usap dengan sepuluh jari, Mengingat kenangan yang terjadi… Ayah, Semoga cepat kita berjumpa, Lekas bertemu dengan segera, Aku rindu susasna rumah… Janji Setia Ketika aku kecil dulu, Kaulah manusia idolaku, Kutiru semua perlakuanmu, Kuterapkan dalam hidudpku… Semangat dan kerja kerasmu, Pengorbanan dan cintamu, Takkan hilang ditelan waktu, Akan kokoh abadi selalu… Terima kasih, ayahku, Telah jadi pembimbing hidupku, Senantiasa menasihatiku, Kemanapun arah yang aku tuju… Bahagia Rasanya Hari ini, Betapa bahagianya hati, Bisa berjumpa kembali, Dengan pahlawan abadi… Hari ini, Kutatap lagi wajah ayah, Yang keriput dan kusam, Melepas rindu yang terpendam… Tak ingin rasanya menjauh, Kaulah tempat untuk berteduh, Tak mau lagi berpaling, Takkan lagi aku mengasing… Abadi Selamanya Sudah saatnya bagiku, Menyadarkan seonggok kalbu, Tuk balas semua jasamu, Yang selalu kau curahkan padaku… Kasihku abadi, Cintaku suci, Selamanya terpatri, Atas cinta yang sejati… Akhir Kata Nah, demikianlah artikel mengenai Kumpulan Puisi Ayah tercinta, ungkapan rindu, kasih sayang, sedih dan menyentuh. Semoga bisa bermanfaat dan menambah rasa cinta dan kerinduan kita terhadap sosok ayah. Terima kasih.. Puisi memiliki keajaiban yang dapat mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. Salah satu tema yang sering diangkat dalam puisi adalah hubungan antara seorang anak dengan ayahnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keindahan puisi yang ditulis untuk mengungkapkan rasa cinta, rindu, terima kasih, dan permintaan maaf kepada sosok kata-kata yang terpilih dengan penuh emosi, puisi-puisi ini mampu menggambarkan kedalaman hubungan dan pengaruh yang dimiliki oleh seorang ayah dalam kehidupan anaknya. Beberapa puisi ini juga ditulis dalam bahasa Puisi “Mutiara Cinta dari Ayah”Oleh Cinta seorang ayah itu megah Tak terungkap oleh kata indah Dipenuhi dengan rasa pengabdian Berkorban dalam ketulusanCinta seorang ayah itu legenda Tetap tegar meski badai melanda Tiada tergoyahkan, tiada tertunda Walau luka datang merendaCinta seorang ayah itu penuh ketabahan Tetap ada saat semua tak hiraukan Berkilau indah tiada terpudarkan Mengalirkan dengan penuh kesadaranCinta seorang ayah bersinar gemilang Dari pagi hingga malam menjelang Meski mata harus lembur bergadang Meski badan harus pegal meradangDalam senyumnya, aku rasakan hangat Dalam peluknya, aku menjadi kuat Cinta seorang ayah teramat dahsyat Yang membuatku belajar hebatOleh Ayah… Seharian sudah bekerja lelah Banting tulang bersusah payah Tak hirau panas maupun gerah Demi mendapat sekantong nafkahAyah… Badanmu memang tak terlihat gagah Jalanmu kadang harus terpapah Namun kau bukan pria yang lemah Yang tertunduk menyerah pasrahAyah… Kau memang bukan penceramah Yang memberi kata-kata indah Namun, ucapmu adalah petuah Agar aku tak salah langkahAyah… Perjuangan hidupmu tidaklah mudah Demi keluarga tersenyum merekah3. Puisi “Kasih Ayah Tak Terbatas”Oleh Ayah… Cintamu berkah yang mengagumkan Penuh kekuatan yang tak terungkap Selalu hadir memperbaiki segalanya Dalam setiap masalah yang kudapatAyah… Cintamu melindungiku setiap saat Membuatku merasa aman dan kuat Menjadikanku hidup bersemangat Dalam mengukir jejak demi jejakAyah… Engkau mengasihiku tanpa balas Indah bak cahaya berselaras Membawa buih-buih kehangatan Dalam pelukan yang penuh kedamaian4. Puisi “Kepada Ayah Ku Merindu”Oleh Angin mendesir membelai raga Sejuknya membawa kenangan Mengingatkan kisah lama Yang terpatri dalam ingatanSaatku riang dan penuh ceria Pada masa kecilku yang indah Biarkan napasku bercerita Tentang ayahku yang hebatAyah… Rinduku tak terhingga padamu Rindu pada masa-masa itu Saat indah yang berlalu Rindu saat ayah mendekapku5. “Maafkan Aku Ayah”Oleh Maafkan aku, Ayah… Berkali-kali aku goreskan luka Banyak sudah kau jatuhkan air mata Dan menahan rasa perih di dadaMaafkan aku, Ayah… Jika selalu membuat kecewa Menutup simpul-simpul tawa Bagaikan raga kehilangan nyawa6. Puisi “Guardian, My Father”Oleh Strong, guiding, loving soul Wise counsel, gentle touch Always there, never wavering Provider of endless supportQuiet strength, steady presence Shoulders for me to lean My compass in darkness Leading through life’s mazeLaughs shared, memories cherished Lessons taught, values instilled Unconditional love embraced In your arms, I’m heldMy hero, my confidant In your eyes, unwavering pride Cheering me from sidelines Every step, by my sideFather, your love eternal In your footsteps, I follow Your spirit lives within me Forever grateful, I’ll remain7. Puisi “Insan Penerang Hidupku”Oleh Aku, manusia yang mengukir mimpi Berlari mencoba mencari jati diri Terombang-ambing terjebak duri Ditenggelamkan oleh luka terperiAyah, kaulah cahayaku Menerangi kegelapan jejak jalanku Kau membimbingku di ruang berliku Yang penuh rintangan berbatuNasihatmu adalah sumber hikmah Melindungiku di bawah bait doa Yang tersirat penuh rasa ikhlas Yang termuat tanpa batas-batasRidha Allah terletak pada ridhamu Ayah, aku bersyukur dimiliki olehmu Karena menjadi sinar dalam hidupku Kunci kesuksesanku berasal darimu Ayah, tolong maafkan aku8. Puisi “Kulit yang Kini Keriput”Oleh Ayah… Kerutan-kerutan di keningmu Jadi kanvas untuk kisah hidupku Sejuta lelah dan setumpuk peluh Tergambar jelas walau tiada mengeluhAyah… Kulit tanganmu yang bersekat-sekat Jadi saksi pengorbanan yang terpahat Dalam perjuangan yang teramat berat Agar keluarga bahagia walafiat9. Puisi “Manusia Luar Biasa”Oleh Ayah, engkau insan yang tiada tanding Sikap teguh dan kuat tiada banding Dengan ketulusan kasih sesuci bening Kesabaranmu seindah padi menguningAyah, kau bimbing aku tuk tentukan arah Engkau merangkulku di kala gelisah Menyejukkan aku di saat gerahAyah, pelindungku saat aku terhempas Memberiku semangat dan juga nafas Agar hidupku tak menjadi ampas Ketika pegangan dunia terasa lepasAyah, cintamu padaku tak terhingga Sayangmu padaku tidak terkira Yang membuat hidupku kuat bahagia Dalam pusaran lika-liku duniaAyah, dalam suaramu, ada ketenangan Dalam nasihatmu, ada kebijaksanaan Dalam peganganmu, ada perjuangan Ayah, engkaulah insan yang luar biasa10. Puisi “Doa Ayah”Oleh Ayah… Ketika aku rapuh, kau berdiri di sisiku Di saat aku tersesat, kau menuntunku Waktu dan perhatianmu tiada terhitung Kasih sayangmu menyusup ke jantungAyah… Aku sadar hidupku berkat doamu Kau berharap ku menjadi insan tangguh Aku berusaha untuk beri bahagia Walau itu takkan pernah setaraAyah… Duniaku terasa indah mengalun Lelah lenyap saat teringat senyummu Walau hanya sebatas bayangmu Namun kerinduan telah menghiburku11. Puisi “Forgive Me, Father”Oleh Words left unspoken, pain lingers Regret fills my heart Silent tears, unending sorrow Seeking your forgivenessLost in my selfishness I failed to understand Your love, unwavering Now, I repentBroken promises, shattered trust I beg for your pardon Let forgiveness heal wounds Rebuilding our bondIn your eyes, disappointment In mine, deep remorse A plea for a chance To make amends, find redemptionFather, forgive my transgressions Grant me a second chance I’ll mend my ways With gratitude and remorse12. Puisi “Terima Kasih Ayahku Bijak”Oleh Terima kasih ayahku yang bijak Kau memanduku jejak demi jejak Menjadi tumpuanku untuk berpijak Dalam liku dunia yang penuh gejolakTerima kasih ayahku yang bijak Kau asah jiwaku dan juga otak Agar sikapku pandai bertindak Dalam hidup yang sulit ditebakTerima kasih ayahku yang bijak Kau beriku semangat tuk bergerak Mendorongku tuk kuat menanjak Agar masa depanku bersinar kelakTerima kasih ayahku yang bijak Ku sampaikan lewat goresan sajak Mohon diterima, jangan ditolak Tanda hormatku yang teguh tegak13. Puisi “Ayah Pahlawanku”Oleh Ayah… Terima kasih atas cintamu yang tulus Terima kasih atas sayangmu yang halus Terima kasih atas doamu yang kudusAyah… Sejuta kasihmu takkan terhapus Pesan-pesanmu terucap lurus Agar anakmu melangkah mulus Dalam liku dunia yang tandusAyah… Maafkan kecerobohanku Maafkan kekhilafanku Maafkan atas luka pilu Yang membuat perih di kalbuAyah… Engkau sinar dalam gelapku Jika ada yang bertanya pahlawanku? Pasti engkau, ayahku satu…14. Puisi “Terima Kasih untuk Ayah”Oleh Ayah… Tanpamu, takkan kurasakan serunya dunia Tanpamu, takkan kupahami hitam putihnya Dan bila tanpamu, bisakah aku tegar?Ayah… Kau adalah pelindung hidupku Kau adalah pahlawan bagiku Dan bagai mentari untuk dirikuAyah… Sejuta kata tak cukup diucapkan Rasa terima kasihku yang terdalam Mungkin hanya secuil memberimu bahagia15. Puisi “Kasih Ayah Tiada Terkira”Oleh Ayah… Cintamu laksana seberkas embun Menghias nuansa pagi yang lembut Menebar nada yang indah bersahut Agar keluargamu hangat terpautAyah… Dalam hiruk dunia yang begitu ribut Kasih sayangmu kuat bersambut Bagai pelangi di padang rumput Agar keluargamu nyaman terhanyutAyah… Engkau bukanlah seberkas bayang Tapi cahaya yang bersinar gemilang Berpendar tuk jadi penerang Agar keluargmu merasa tenang16. Puisi “Kasih Sayang Ayah”Oleh Senyuman ayah, bak sinar di kegelapan Pelukan ayah, penuh dengan kehangatan Cinta ayah, sempurna dalam keikhlasan Nasihat ayah, ibarat kompas pedomanNilai-nilai yang ayah ajarkan Pengorbanan yang ayah lakukan Pasti tak mungkin aku gantikan Pasti tak sanggup untuk terbayarkanSetiap langkah yang kau pandu Tiap nasihat yang kau seru Bentuk kasih yang tak terukur Ibarat mutiara di dalam kalbuAyah, ku sayang padamu Terima kasihku tak akan cukup Kau pahlawanku, malaikatku Kasihmu abadi, selamanya menyatu17. Puisi “Untuk Ayahku di Surga”Oleh Air mataku jatuh menangis Mengalir di kelopak yang tipis Menyadari betapa diriku egois Yang membuat hatinya teririsBibirku kaku dalam sesal Bagai tertimpa sejuta sial Menyadari betapa diriku bebal Yang sering membuatnya kesalNamun itu tak mengubah segalanya Tak mampu meneduhkan lubuk hatinya Karena dia telah jauh di sana Terpisah oleh ruang dan ragaAyah, aku menyesal Telah menyayatkan sejuta luka Telah menaburkan banyak derita Pada hatimu yang penuh cintaKini… Aku duduk sendiri dalam sunyi Menjalani hidup yang tiada pasti Tanpa kekuatan kasih ayah di sisi Yang telah menuju pelukan Ilahi18. Puisi “Malaikat Hebat”Oleh Ayah… Di sini goreskan kisah tentangmu Kisah pengorbanan jiwa dan ragamu Teguh tekad tak tergoyahkan waktu Meski tertatih menjalani hidupAyah… Tanpa henti menjaga dengan setia Dipenuhi kebanggaan yang tak terhingga Meski dirantai oleh rasa lelah Tetap tegar mengabdikan tugasAyah… Kau adalah malaikat dalam duka Penyembuh luka saat kesedihan Penyulut api cinta di setiap langkah Malaikat kuat yang tak bersayapAyah… Kini kau telah menua dan rapuh Namun sekalipun tak pernah mengeluh Inginku kau tetap bersamaku selalu Bersama kasih dan petuah bijakmu19. Puisi “Syair Indah buat Ayah”Oleh Ayah… Telah berjuta kata kucoba rangkai Maksud hati melukis seindah permai Untuk gambarkan kasihmu yang damaiLautan tinta tampaknya tak cukup Tiada sebanding cintamu setangkup Yang telah memberiku makna hidup Dalam setiap nafas yang kuhirupIni bukan kesulitan merangkai kata Ini bukan karena kehabisan kalimat Karena sebanyak apa pun kata tertata Kasih sayangmu melebihi itu semuaSemua tentangmu, jiwa nan mulai Cintamu lebih indah dan bermakna Ibarat rona surya di kala senja Hadirkan warna selaksa rasa20. Puisi “Untuk Ayahku Tercinta”Oleh Di bawah langit malam yang gelap Angin meniup lembut menyapa Aku merenung bagai seorang petapa Mengingat sosok yang sempat terlupaDialah ayahku tercinta Yang kini jauh berada Dalam kegundahan yang nestapa Hatiku rindu akan hadirnyaDialah ayahku tersayang Yang ku jumpa dalam bayang Tat kala sepi menjelang Rasa rinduku tak pernah hilang21. Puisi “Keringat dan Doa Ayah”Oleh Setiap detik waktu yang bergulir Usiaku tumbuh ibarat berlari Beranjak besar untuk meraih mimpi Dalam perjalanan yang lama bertepiNamun, tanpa lelah kau hadir di sisi Menemaniku saat ramai dan sunyi Mendidikku dengan begitu terlatih Karena nakalku sering membuat letihAyah, engkau sosok yang begitu hebat Menjaga keluarga dengan kuat Membangun cinta penuh semangat Mengalirkan kasih yang begitu nikmatAyah, dengan peluh keringatmu Kau mendidik tak jemu-jemu Dengan lantunan doamu Kau harapkan kesuksesanku Ayah, terima kasihku setulus kalbu22. Puisi “Kehangatan dan Doa”Oleh Setiap hari bagai pelangi yang berwarna Dongeng dan mimpi indah menghias Bijak ucapmu menghapus air mata Pelukan hangatmu bahagiakan jiwaAyah, kau hadiahkan hidup yang indah Rasa terima kasihku tiada terhingga Kehangatanmu tak ternilai harganya Menyemai di hati dan jiwaAyah, engkau sumber kekuatan Pengorbanan dan kasihmu tiada tara Terungkap dalam kata dan doa Ayah, kau berarti segalanya23. Puisi “Grateful for Your Love”Oleh Thank you, dear father Unwavering support, always Guiding me, shaping me With love, you embracedWords can’t express My deepest gratitude, forever Your sacrifices, selfless acts My admiration, everlastinglyLessons taught, wisdom shared Gifts of knowledge, I treasure Your patience, endless kindness My eternal appreciation, unendingStrong presence, steady hand In your footsteps, I follow For all you’ve done Thank you, beloved father24. Puisi “Father, My Guiding Light”Oleh In the embrace of twilight’s gentle hue I find solace under the sky so blue Reflecting upon memories I hold dear Thoughts of my father suddenly appearOh, my beloved father, steadfast and true Though distance separates, my heart longs for you Through trials and tribulations, you have stood A pillar of strength, an unwavering hoodYou’re the compass that guides my weary soul Your wisdom and love, an eternal role In your presence, I find comfort and peace Even when the world’s chaos seems to increaseYour gentle laughter, a soothing melody Your voice, a lullaby that sets me free With every word you speak, I’m inspired To be resilient, courageous, and admired25. Puisi “Aku Selalu Butuh Ayah”Oleh Seiring waktu yang berlalu tanpa henti Ku coba pendam derita di dalam hati Berusaha tuk menyelesaikan sendiri Agar ayah tak lagi merasa khawatirAku sudah besar, aku sudah mandiri Lika-liku kehidupan yang menanti Sudah sepantasnya ku hadapi sendiri Tanpa perlu ayah yang mengawasiNamun, rupanya aku tak sekuat itu Aku masih butuh panduan ayahku Aku masih butuh sandaran ayahku Karena ayah mampu menguatkanku* * *