Kabarduka meninggalnya KH. Maimun Zubair yang akrab disapa Mbah Moen cukup mengangetkan pasalnya beliau meninggal saat beliau sedang menunaikan ibadah haji. Sebelumnya juga tidak terdengar berita Mbah Moen sakit. Mbah Moen meninggal di usianya 90 tahun. Beliau merupakan tokoh ulama besar yang banyak memberikan berbagai inspirasi
PemudaLintas Agama di Mojokerto Gelar Doa Bersama untuk Mbah Maimun Zubair. Regional. 07 Agu 2019 16:49. Polisi dan Tokoh Masyarakat Jabar Salat Gaib untuk Mbah Moen. ShowBiz. HEADLINE: Mbah Maimun Zubair Berpulang, Ulama yang Gigih Menjaga NKRI. Surabaya. 06 Agu 2019 22:30. Kenangan Risma Saat Minta Doa Restu Mbah Moen. News.
Maka dari itu, ulama kharismatik seperti Almaghfurlah KH Maimun Zubair atau Mbah Maimun pun memberikan ijazah amalan pada hari Rebo Wekasan. Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Bekerja Keras Bekerja Cerdas. Amalan tersebut diijazahkan oleh Mbah Maimun untuk dibaca di hari Rebo Wekasan, dilansir dari YouTube Santri Kalong.
Oleh Ali Adhim. Ning Winda merupakan istri Gus Baha yang menikah pada tahun 2003, Ia merupakan putri dari Kiai Pesantren Sidogiri. Menurut Gus Baha setelah dirinya menikah dengan Ning Winda perjalanan hidupnya bisa dikatakan sangat pahit. Hingga ketika tinggal di Yogyakarta, Gus Baha dan istrinya Ning Winda hidup pas-pasan disalah satu kontrakan.
DoaSayyidul Istighfar ini sangat utama. Memiliki kedudukan tinggi sebagai dzikir untuk meminta ampunan dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Berikut Ijazah dari Mbah Maimun Zubair Minggu, 3 Juli 2022 | 06:08 WIB. SIAP SIAP ! Semua Hajat Terkabul,Segala Urusan Dipermudah, Baca Al Fatihah Pada Waktu Ini kata Syekh Ali Jaber Sabtu, 2 Juli 2022
Ratusan santri turun ke jalan mendesak Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon untuk meminta maaf kepada Kiai Maimun Zubair terkait puisi berjudul "Doa yang Ditukar".. Puisi tersebut dianggap telah menyindir Mbah Moen yang membacakan doa ketika menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Pondok Pesantren Al-anwar, Karangmangu, Rembang,
Berikutkumpulan Kata-kata Mutiara dari KH Maimun Zubair yang sebelumnya telah dari situs sekolahakhirat.com berjudul "50 Kata-Kata Mutiara K.H. Maimun Zubair".. 1. Jika engkau bukanlah orang yang menguasai ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba’ ta’ kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu yang tak terputus
SERANGNEWS – Nama KH Maimun Zubair masih melekat di hati sebagian masyarakat Tanah Air. Apalagi kata-kata mutiara darinya yang sejuk dan menenteramkan hati.. KH Maimun Zubair yang nama aslinya masih tertulis dengan ejaan lama Maimoen Zoebair lahir di Rembang, Jawa Tengah, 28 Oktober 1928.. Beliau meninggal dunia di Mekkah, 6 Agustus 2019
Download PDF. Jakarta, NU Online. Kiai sepuh NU, KH Maimoen Zubair berkenan berdoa pada penutup deklarasi dan halaqah alim ulama yang digelar Majelis Dzikir Hubbul Wathon di hotel Borobudur, Jakarta, Kamis malam (13/7). Setelah berdoa dengan menggunakan bahasa Arab, ia menggunakan bahasa Indonesia. Kemudian ditutup lagi dengan doa berbahasa Arab.
ZONASURABAYA RAYA - Kyai Haji Maimun Zubair atau yang akrab dengan sapaan Mbah Moen mengungkapkan amalan demi amalan yang kalau tertunaikan, niscaya rezeki mengalir dan segala hajat terkabul.. Kata Mbah Moen, kalau amalan-amalan yang dia sebutkan tersebut terlakoni dengan rutin, maka hajat yang di niatkan akan terwujud dan rezeki bakal
0rLy. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID oDPq_kMdMpnM27kJAZkDTUUdu8o240eF82vUvJnKtI1zLHgRHgOW1A==
Jakarta, JATMAN Online – Sejatinya menikah merupakan ibadah dengan jangka waktu yang terlama, dijalani seumur hidup hingga maut memisahkan. Oleh karenanya, memilih pasangan hidup kita tidak boleh asal-asalan. Asal cinta, asal sayang, tanpa melihat faktor lainnya. Karena pasangan hidup kitalah yang nantinya menjadi partner ibadah seumur hidup kepada Allah SWT. Rois Am Jamiyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah JATMAN Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengingatkan tentang jodoh dan pernikahan bahwa, rahmat Allah SWT turun karena sebab ikhtiar usaha. Soal sakinah, mawaddah dan rahmah akan muncul jika seseorang sudah ikhtiar untuk menikah. Yang Allah SWT perintahkan kepada kita adalah memilih suami yang saleh atau istri yang salehah. Sebisa mungkin, taatilah perintah tersebut tanpa berpikir sampai kapan jodoh kita itu bertahan. “Banyak sekali kriteria yang dipilih seseorang misalkan kecantikan, kegantengan, pangkat harta, dan lain-lain tetapi pilihlah pasangan yang memiliki kualitas bagus dalam hal ibadah dan akhlak,” ujar Ketua Forum Sufi Dunia ini, dikutip dari Ngopibareng id, Selasa 13/06. Harta Nomor Tiga Sedangkan, lanjut Abah Luthfi sapaan jamaah kepadanya, masalah harta itu nomor tiga. Rasulullah Saw menjamin kalau seseorang mendahulukan hal demikian, kelak kehidupan suami akan mudah, ringan, lapang dan tanpa beban. Karena, rahmat Allah SWT itu tidak akan datang tanpa usaha dari anggota keluarga dan keshalehan anggotalah yg diperlukan dalam mangarungi gelombang kehidupan rumah tangga. Sedangkan aktivitas lainnya semisal seks itu hanyalah sarana pelengkap saja. Jadi keshalehan para anggota keluargalah yang dibutuhkan dalam mengarungi gelombang kehidupan. Persyaratan Utama Menuju Sakinah Syarat utama dalam membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah itu adalah seorang suami sudah siap menjadi bapak sebelum menjadi bapak, sedangkan istri sudah siap menjadi ibu sebelum menjadi ibu. Oleh karena itu, bagi seorang lelaki carilah wanita yang sudah tampak jiwa keibuannya, begitu juga dengan wanita carilah lelaki yang berjiwa kebapakan. “Masalah jodoh itu saya ibaratkan dengan buah. Buah itu akan masak kalau sudah tiba waktunya. Kalau buah belum masak, rasanya akan masam. Dan kalau masam, mungkin buahnya tidak akan termakan. Sebab selain bergetah, buah yang belum masak dapat membuat sakit perut,” ucap Habib Luthfi. Jadi menunggu jodoh tiba itu ibarat menunggu buah yang akan masak, nanti akan tiba sendiri. “Kita tidak boleh berperasangka buruk, misalnya “kok jodohku lambat”. Tapi kembalikan semuanya pada Allah Swt. Sebab Allah-lah yang menentukan jodoh kita. Jodoh yang ditentukan oleh Allah SWT. itu kelak akan datang kepada kita,” tuturnya. Allah yang Mengatur Jodoh Kita Allah-lah yang mengatur jodoh. Kita tidak boleh berperasangka buruk dan menyalahkan orang lain. Yang penting, jangan berputus asa memohon kepada Allah berdoa. “Saya sarankan bagi yang belum menikah, sebaiknya pelajari dulu apa itu pengertian sakinah, mawaddah dan rahmah. Persiapkan mulai sekarang bagaimana cara menjadi orangtua yg baik. Sebab kelak perilaku anak itu kurang lebihnya akan meniru perilaku orangtuanya. Jangan pontang-panting minta anak saleh-salehah setelah jabang bayi lahir,” jelas Abah Luthfi. Mintalah secara Istiqamah, Jangan Tinggalkan Salat “Tapi mintalah mulai sekarang, mintalah secara istiqamah kepada Allah Swt. agar kelak dikasih pasangan yang saleh-salehah serta diberikan anak yang saleh-salehah pula yang mampu menjawab tantangan bangsa dan negara,” kata Habib Luthfi. Untuk pemudi, paling penting kriteria calon suami itu; semangat bekerja, bertanggung jawab, tidak meninggalkan shalat lima waktu, dan mau mendekati ulama dan orang-orang saleh. “InsyaAllah akan membawa kebaikan baik duniawi maupun ukhrawi. Yang masih single semoga segera mendapat jodoh, yg membawa maslahat dunia dan akhirat,” pesan Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan, seperti dicatat Muhammad Abid Muaffan.
Jakarta, NU OnlineKiai sepuh NU, KH Maimoen Zubair berkenan berdoa pada penutup deklarasi dan halaqah alim ulama yang digelar Majelis Dzikir Hubbul Wathon di hotel Borobudur, Jakarta, Kamis malam 13/7. Setelah berdoa dengan menggunakan bahasa Arab, ia menggunakan bahasa Indonesia. Kemudian ditutup lagi dengan doa berbahasa Arab. Berikut doa pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang Jawa Tengah ituYa Allah, ya Rabbi, jadikanlah pertemuan kami ini adalah pertemuan yang penuh Kau rahmati sehingga benar-benar apa yang kita kumpul pada malam ini, malam ini, berkumpul untuk hubbul wathan minal iman, cinta kepada tanah air. Cinta kepada bangsa. Cinta kepada yang Kau berikan kepada kami nikmat yang besar ini, adalah negara Republik Indonesia, Negara Kesatuan yang berdasarkan Pancasila. Ya Allah, ya Rabbi, kita mengetahui segala apa pun adalah menurut kehendak-Mu. Segala apa pun itu kudrat iradat-Mu. Kau menjadikan bangsa kami alhamdulillah menjadi bangsa yang benar-benar menjadi tuntunan setelah sudah runtuhnya khalifah-khalifah. Khalifah yang Kau berikan adalah empat. Sedangkan yang empat itu adalah satu hal, semuanya kita ketahui harus merujuk kepada yang empat. Kita mempunyai pilar yang empat, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan yang akhir Undang-Undang 1945. Ya Allah, pilar empat ini, jadikanlah sebagai pilar Kau perintahkan kepada kami bahwa ketenteraman, kebahagiaan, kestabilan, segala apa kenikmatan, kembali kepada adalatul umara, kepada ilmul ulama, dan kepada syakhawatul aghniya, dan terakhir dua’ul fuqara. Fuqara yang Kau maksud adalah hamba-hamba-Mu, wali-wali-Mu, yang Kau tidak tolak doanya. Oleh karena itu, kita beristighfar kepada-Mu dan kemudian minta istighatsah kepada-Mu, kemudian wasilah kepada-Mu, nabi-nabi-Mu, wali-wali-Mu; kuatkanlah persatuan bangsa kami, persatuan bangsa kami ini sehingga mempunyai pilar empat sebagaimana yang Engkau firmankan bahwa awal kali Kau bina di bumi ini adalah mempunyai pilar empat yaitu ka’ Halaqah yang diinisiasi Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin itu dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Wakil Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan sekitar 700 ulama. Abdullah Alawi